Jumat, 31 Oktober 2008

GURUN

Jika kita membayangkan sebuah gurun, mungkin kita akan berpikir tentang panas, gersang, kering dan berpasir. Padahal tidak semua gurun panas, ada juga gurun yang sangat dingin pada musim dingin sampai 12o C yaitu Gurun Gobi di wilayah Asia.





Terbentuknya Gurun

Sebagian besar gurun terletak di kedua sisi Khatulistiwa, di daerah yang dikenal sebagai daerah tropis. Udara hangat mengalir dari Khatulistiwa ke daerah Tropis, udara akan naik dan mendingin. Saat dingin, udara melepaskan kelembabannya berupa hujan. Pada saat mencapai daerah Tropis, udara mulai turun ke arah tanah dan memanas lagi. Udara hangat ini menyerap semua kelembaban dari tanah di bawahnya, sehingga menjadi kering dan terjadilah Gurun kering.

Selain itu, kebanyakan, pembentukan permukaan gurun disebabkan oleh air. Hujan yang turun di daerah gurun biasanya sangat deras, sehingga tanah yang kering dan keras tidak bisa menyerap air. Air tersebut akhirnya terus mengalir deras menuruni lereng, menjadi banjir. Air tersebut memahat lereng lembah curam yang dikenal dengan nama "Wadis". Batu-batuan raksasa dan batu kali hanyut dari lembah ke dataran gurun. Batuan yang berada dipermukaan gurun terkena panas di siang hari dan malam hari menjadi dingin. Pemanasan dan pendinginan ini lama kelamaan akan merapuhkan batu dan akhirnya pecah menjadi pasir-pasir.

Jenis Gurun ada dua yaitu :

  • Gurun Panas
  • Gurun Dingin


Terbentuknya Gurun

Sebagian besar gurun terletak di kedua sisi Khatulistiwa, di daerah yang dikenal sebagai daerah tropis. Udara hangat mengalir dari Khatulistiwa ke daerah Tropis, udara akan naik dan mendingin. Saat dingin, udara melepaskan kelembabannya berupa hujan. Pada saat mencapai daerah Tropis, udara mulai turun ke arah tanah dan memanas lagi. Udara hangat ini menyerap semua kelembaban dari tanah di bawahnya, sehingga menjadi kering dan terjadilah Gurun kering.

Selain itu, kebanyakan, pembentukan permukaan gurun disebabkan oleh air. Hujan yang turun di daerah gurun biasanya sangat deras, sehingga tanah yang kering dan keras tidak bisa menyerap air. Air tersebut akhirnya terus mengalir deras menuruni lereng, menjadi banjir. Air tersebut memahat lereng lembah curam yang dikenal dengan nama "Wadis". Batu-batuan raksasa dan batu kali hanyut dari lembah ke dataran gurun. Batuan yang berada dipermukaan gurun terkena panas di siang hari dan malam hari menjadi dingin. Pemanasan dan pendinginan ini lama kelamaan akan merapuhkan batu dan akhirnya pecah menjadi pasir-pasir.

Pemanfaatan SDA harus memperhatiakn dampak terhadap lingkungan

Lokasi : lembang


Pemanfaatan Sumber Daya alam

Berbagai kekayaan sumber daya alam yang terdapat yang terdapat di Indonesia mendorong manusianya untuk dapat menggunakan sebanyak-banyaknya. Hal itu sangat wajar karena manusia selalu merasa tidak cukup kebutuhannya. Ole karena itu manusia selalu tidak cukup akan kebutuhannya. Oleh karena itu,manusia melakukan ekploitasi terhadap sumber daya alam tersebut.

Agar potensisumber daya alam yang ada tetap lestari,diperlukan cara-cara bijak dalam pemanfaatannya. Cara-cara tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Daya guna dan hasil guna yang dikehendaki harus dilihat dalam batas-batas optimal sehubungan dengan kelestarian sumber daya alam yang mungkin dicapai.

2. Tidak mengurangi kemampuan dan kelestarian sumber daya alam lain yang berkaitan dentan ekosistem.

3. Memberikan kemungkinan untuk mengadakan pilihan penggunaan dalam pembangunan masa depan.

Bab IV : Sumber Daya Lahan

Sub Bab : Pemanfaatan Sumber daya Alam

Kelas : XI

Perambahan dan pembalakan hutan yang terjadi oleh manusia yang digunakan sebagai lahan untuk tempat tinggal.

Lokasi :hilir ciwidey


Sumber Daya Hutan

Hutan merupakan suatu areal tanah yang diatasnya ditumbuhi berbagai jenis dan ukuran tumbuhan. Berbagai jenis tumbuhan tersebut memberikan manfaat bagi manusia sebagai sumber penghasil kayu dan jenis hutan lainnya,serta sumber yang dapat mempengaruhi iklim dan tata air sekitarnya.

Adanya penebangan dan kebakaran hutan, baik disengaja maupun tidak disengaja,menjadikan luas areal hutan akan semakin berkurang. Hal itu akan berakibat berkurangnya peran fungsi hutan sebagai paru-paru dunia yang menjaga keseimbangan CO2. Berkurangnya luas hutan akan meningkatkan kandungan CO2 di atmosfer, selanjutnya akan meningkatkan suhu bumi yang disebut efek rumah kaca.

Akibat lain dari kerusakan hutan adalah sebagai berikut.

1. Badai yang semakin meningkat, baik jumlah maupun kekuatannya.

2. Flora dan fauna musnah,longsor serta banjir.

Kamis, 30 Oktober 2008

Sawah termasuk budi daya manusia
Lokasi : soreang

Objek social

Objek social meliputi segala fenomena di permukaan bumi yang berhubungan dengan aktifitas manusia. Oleh karena itu, objek social pada umumnya terjadi karena adanya campur tangan manusia, khususnya yang berada di litosfer.
Manusia sebagai penghuni bumi merupakan objek social yang paling utama dalam geografi.manusia dengan segala kemampuannya membuat kelompok-kelompok yang menempati wilayah tertentu sehingga terbentuk sebuah komunitas. Didalam komunitas itu manusia saling berinteraksi dan membangun lingkungannya. Komunitas manusia itu selanjutnya dikenal dengan masyarakat.
Interaksi antara manusia dan lingkungannya menghasilkan berbagai kegiatan,antara lain industry, perdagangan, pasar, perkebunan, dan pendidikan. Wilayah yang ditempati sekelompok masyarakatmemiliki batas-batastertentu, baik berupa batas alamiah maupun batas social.
Bab IX : objek geografi
Sub Bab : objek sosial
Kelas : XI
Setiap penambangan lahan baru untuk berbagai kepentingan hendaknya memperhatikan ekosistem yang ada.
Lokasi : Gunung Pancir

keterbatasan Ekologis dalam pembangunan

Pembangunan telah berjalan ratusan tahun. Namun,baru pada permulaan tahun 1970-an dunia mulai sadar dan cemas akan pencemaran dan kerusakan lingkungan sehingga ditanggapi secara sunggguh-sungguh sebagai masalah dunia (global). Adanya pencemaran dan kerusakan lingkungn tersebut disebabkan manusia tidak memperhatikan keterbatasan ekologis, yaitu adanya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Contohnya bahan-bahan tambang,diantaranya minyak bumi, emas batu bara, dan gas alam.
Dengan adanya keterbatasan ekologis tersebut perlu ditetapkan undang-undang tentang ketentuan pokok sebgai landasan bagi pengelolaan lingkungn hidup secara nasional. Di Indonesia pengelolaan lingkungan hidup diatur dalam undang-undang No.4 tahun 1982 tentang ketentuan pokok pengelolaaan lingkungan hidup.dengan adanya lingkungan hidup. Dengan adanya undang-undang tersebut diharapkan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan tidak menimbulkan perubahan-perubahan yang merusak dan menimbulkan pencemaran dalam suatu ekosistem.
Bab IX : Lingkungan hidup
Sub Bab : keterbatasan Ekologis dalam pembangunan
Kelas : X

Peta Konsep

Peta Konsep







Selasa, 28 Oktober 2008

UJIAN TENGAH SEMESTER

MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI 2008

Nama : Dangdang Supriadi
Nim : 0705512
kelas : A
kode soal : 007

1. Memilih media salah satunya harus fleksibel dan ekonomis?

Jawab

Yang menjadi hal dasr pertimbangan dalam memilih media salah satunya harus fleksibel dan ekonomis hal ini didasarkan pada,penyajian materi harus atau pembahasan diharapkan lebih mudah di cerna oleh audien dan lebih memahami media yang dipergunakan.

Disamping hal tersebut pemilihan media yang fleksibel dan ekonomis setidaknya dapat menekan jumlah pengeluaran kita,karena setiap kemampuan seseorang dalam menyasjikan suatu bentuk media itu berbeda-beda.

2. Jelaskan bahwa dengan penggunaan media pembelajaran dapat memberi motivasi belajar siswa?

Jawab

Penggunaan media dalam pembelajaran dapat memberi motivasi belajar siswa (peserta didik), hal ini didasarkan pada media mempunyai kegunaan dan manfaat yang cukup besar antara lain :

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas.

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera.

3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung anatar murid dengan sumber belajar.

4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.

5. Member rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp dan Dayton, 1985 :

1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar

2. Pembelajaran dapat lebih menarik

3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar

4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan

7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan

8. Peran guru berubahan kearah positif.

Dalam kaitannya dengan fungsi media pembelajaran, dapat ditekankan beberapa hal berikut ini :

1. Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.

2. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.

3. Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri. Fungsi ini mengandung makna bahwa penggunaan media dalam pembelajaran harus selalu melihat kepada kompetensi dan bahan ajar

4. Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan demikian tidak diperkenankan menggunakannya hanya sekedar untuk permainan atau memancing perhatian siswa semata.

5. Media pembelajaran bias berfungsi untuk mempercepat proses belajar. Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran, siswa dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih cepat dan mudah.

6. Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar. Pada umumnya hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran akan tahan lama mengendap sehingga kulaitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.

7. Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.

Selain fungsi-fungsi tersebut, media pembelajaran memiliki nilai dan manfaat sebagai berikut :

1. Membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada siswa bisa dikonkritan dan disederhanakan melalui pemanfaatan media pemebelajaran.

2. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat dalam lingkungan belajar.

3. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil.

4. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau terlalulambat.

1. jelaskan factor efetivitas komunikasi?

Jawab

Pada konsep pembelajaran tradisional, guru berperan sebagai transformator akibtanya siswa kurang aktif karena hanya menerima materi saja. Hal ini tidak sesuai dengan konsep pembelajaran yang memandang siswa individu yang aktif, memiliki kemampuan dan potensi yang perlu dieksplorasi secara optimal. Untuk itu guru dituntut untuk dapat merancang sebuah pembelajaran yang baik.

Komunikasi yang baik memiliki tibgkay relevasi dengan tujuan, materi dan karakteristik siswa. Disisnilah guru berperan sebagai kreator untuk menciptakan media yang menyenangkan bagi siswa.

3. jelaskan factor efetivitas komunikasi?

Jawab

Pada konsep pembelajaran tradisional, guru berperan sebagai transformator akibtanya siswa kurang aktif karena hanya menerima materi saja. Hal ini tidak sesuai dengan konsep pembelajaran yang memandang siswa individu yang aktif, memiliki kemampuan dan potensi yang perlu dieksplorasi secara optimal. Untuk itu guru dituntut untuk dapat merancang sebuah pembelajaran yang baik.

Komunikasi yang baik memiliki tibgkay relevasi dengan tujuan, materi dan karakteristik siswa. Disisnilah guru berperan sebagai kreator untuk menciptakan media yang menyenangkan bagi siswa.

1. apa tujuan dari evaluasi belajar?

jawab

A. Tujuan dan Jenis Evaluasi Media Pembelajaran

a. Tujuan evaluasi media pembelajaran

1. Memilih media pendidikan yang akan digunakan oleh kelas

2. Melihat prosedur atau mekanisasi penggunaan suatu alat

3. Menilai kemampuan guru menggunakan media pendidikan

4. Memberiakn informasi untuk kepentingan administrasi

5. Untuk memperbaiki alat media it u sendiri

b. Jenis evaluasi media pembelajaran

1. Evaluasi bahan bacaan ( buku )

2. Evaluasi media gambar diam ( fotografi )

3. Evaluasi media grafis ( bagan dan diagram )

4. Eveluasi media yang diproyeksikan ( OHP, Slide, dan filmstrip )

5. Evaluasi media audio

6. Evaluasi media video dan film

7. Evaluasi media computer

B. Prosedur/Tahapan-tahapan Evaluasi Media Pembelajaran

a. Evaluasi satu lawan satu

Evaluasi ini dilaksanakan dengan anda memilih dua orang atau lebih siswa yang dapat mewakili populasi target dari media yang dibuat.

b. Evaluasi kelompok kecil

Media dicobakan kepada sepuluh atau duapuluh orang siswa yang dapat mewakili popupasi target

c. Evaluasi lapangan

Evaluasi lapangan merupakan tahap akhir dari evaluasi formatif yang perlu dilakukan. Media ini dicobakan kepada 30 orang siswa dengan berbagai karakteristik.

4. jelaskan penggunaan media yang tidak terprogra

jawab

Media yang digunakan oleh para pendidik namun tidak mesti menggunakan aturan-aturan (terprogram). Jadi media tersebut hanya mendukung, atau memperkuat kebenaran dari media yang terprogram.

5. Apa yang dimaksud dengan e-Learning ?

jawab

Istilah e-Learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan:

e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.

LearnFrame.Com dalam Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa: e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.

1. Infrastruktur e-Learning:
Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference.

2. Sistem dan Aplikasi e-Learning:
Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun.

3. Konten e-Learning:
Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system (Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh mahasiswa kapanpun dan dimanapun. Ini langkah menarik untuk mempersiapkan perkembangan e-Learning dari sisi konten.

Sedangkan Aktor yang ada dalam pelaksanakan e-Learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya pengajar (dosen) yang membimbing, siswa (mahasiswa) yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar.

METODE PENYAMPAIAN E-LEARNING

Seperti kita lihat di atas, peralatan teleconference yang mahal itu posisinya ada di infrastruktur e-Learning (komponen pertama).
kok bisa? Ya karena peralatan teleconference akan mendukung e-Learning yang Synchronous tapi tidak untuk yang Asynchronous.

jadi metode penyampaian bahan ajar di e-Learning ada dua:
Synchrounous e-Learning
:
Pengajar dan siswa dalam kelas dan waktu yang sama meskipun secara tempat berbeda
. Nah peran teleconference ada di sini. Misalnya saya mahasiswa di Universitas XXXX Dimakassar mengikuti kuliah lewat teleconference dengan professor yang ada di Universitas YYY diJakarta.

Nah ini disebut dengan Synchronous e-Learning. Yang pasti perlu bandwidth besar dan biaya mahal.

Asynchronous e-Learning:

Pengajar dan mahasiswa dalam kelas yang sama (kelas virtual), meskipun dalam waktu dan tempat yang berbeda. Nah disinilah diperlukan peranan sistem (aplikasi) e-Learning berupa Learning Management System dan content baik berbasis text atau multimedia. Sistem dan content tersedia dan online dalam 24 jam nonstop di Internet. Pengajar dan mahasiswa bisa melakukan proses belajar mengajar dimanapun dan kapanpun. Tahapan implementasi e-Learning yang umum, Asynchronous e-Learning dimatangkan terlebih dahulu dan kemudian dikembangkan ke Synchronous e-Learning ketika kebutuhan itu datang.

STRATEGI IMPLEMENTASI E-LEARNING

Parameter dari Strategi implementasi e-Learning terlalu bervariasi dan banyak, tergantung kebutuhan, kultur institusi, ketersediaan dana dan berbagai faktor lain.

E-Learning di beberapa perusahaan dan universitas tentang implementasi e-Learning biasanya berupa:

  • e-Learning harus didesain utk dapat memberikan nilai tambah secara formal (karier, insentif, dsb) dan nonformal (ilmu, skill teknis, dsb) untuk pengguna (pembelajar, instruktur, admin)
  • Pada masa sosialisasi terapkan blended eLearning untuk melatih behavior pengguna dalam e-life style (tidak langsung full e-Learning)
  • Project eLearning adalah institution initiative dan bukan hanya IT or HRD initiative
  • Jadikan pengguna sebagai peran utama (dukung aktualisasi diri pengguna), tidak hanya object semata

Perlu dicatat bersama bahwa kegagalan implementasi e-Learning kebanyakan bukan karena masalah tools, software atau infrastruktur. Tapi kebanyakan karena human factor, karena beratnya perubahan kultur kerja dan karena tidak adanya kemauan untuk knowledge sharing (content dari elearning itu sendiri).

6. Apa saja jenis media yang digunakan secara perorangan?

jawab

1. Media Grafis

Adalah media visual yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan symbol/gambar. Yang termasuk media grafis antara lain :

a. Grafik (penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis dan symbol).

b. Diagram (gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik yang bisanya disajikan melalui garis-garis symbol).

c. Bagan (perpaduan sajian kata-kata, garis dan symbol yang merupakan ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting).

d. Sketsa (gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagin pokok dari suatu bentuk gambar).

e. Poster (sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok dan menarik dengan maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat).

f. Papan Flanel (papan yang berlapis kain flannel untuk menyajikan gambar atau kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas.

g. Bulletin Board (papan biasa tanpa dilapisi kain flannel. Gambar-gambar atau tulisan-tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau penempel lainnya).

2. Media Cetak

Adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/printing atau offset. Jenisnya antara lain :

a. Buku Teks, yaitu buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun untuk memudahkan para guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran.

b. Modul, yaitu suatu paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan didesain sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa.

c. Bahan Pengajaran Terprogram, yaitu paket program pengajaran individual, hamper sama dengan modul. Perbedaannya, bahan pengajaran terprogram ini disusun dalam topic-topik kecil untuk setiap halamannya.

3. Media Diam

Adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi.

Kelompok Kedua : Media Proyeksi Diam

Media proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan atau media yang memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit unsure gerakan. Jenis media ini diantaranya : OHP/OHT, Opaque Projektor, Slide dan Filmstrip.

Kelompok Ketiga : Media Audio

Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh indera pendengaran. Jenis media audio ini diantaranya adalah :

4. Media Radio

Adalah media audio yang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar.

5. Media Alat Perekam Pita Magnetik

Adalah media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio.

Kelompok Keempat : Media Audio Visual Diam

Media audiovisual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak.

Kelompok Kelima : Film (Motion Fictures)

Yaitu serangkaian gambar diam (still fictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak.

Kelompok Keenam : Televisi

Televisi adalah media yang dapat menampilkan pesan secara audiovisual dan gerak (sama dengan film). Jenis ini diantaranya : Televisi terbuka (open broadcast television), televisi siaran terbatas/TVST (Cole circuit Television/CCTV) dan video-cassette recorder (VCR).

Kelompok Ketujuh : Multi Media

Merupakan suatu system penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket.

7.apakah media pembelajaran yang telah diterapkan perlu di evaluasi?

Jawab

Perlu karena evaluasi sebagai sarana koreksi untuk kita sebagi pendidik (staf pengajar), karena dengan adanya koreksi kita dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan kita dalam mengajar. Apabila ada kekurangan dalam tahap pembelajaran kita dapat mengetahui penyebabnya apakah media atau apalah itu.

8. Apa tujuan dari evaluasi belajar?

jawab

C. Tujuan dan Jenis Evaluasi Media Pembelajaran

c. Tujuan evaluasi media pembelajaran

6. Memilih media pendidikan yang akan digunakan oleh kelas

7. Melihat prosedur atau mekanisasi penggunaan suatu alat

8. Menilai kemampuan guru menggunakan media pendidikan

9. Memberiakn informasi untuk kepentingan administrasi

10. Untuk memperbaiki alat media it u sendiri

d. Jenis evaluasi media pembelajaran

8. Evaluasi bahan bacaan ( buku )

9. Evaluasi media gambar diam ( fotografi )

10. Evaluasi media grafis ( bagan dan diagram )

11. Eveluasi media yang diproyeksikan ( OHP, Slide, dan filmstrip )

12. Evaluasi media audio

13. Evaluasi media video dan film

14. Evaluasi media computer

D. Prosedur/Tahapan-tahapan Evaluasi Media Pembelajaran

d. Evaluasi satu lawan satu

Evaluasi ini dilaksanakan dengan anda memilih dua orang atau lebih siswa yang dapat mewakili populasi target dari media yang dibuat.

e. Evaluasi kelompok kecil

Media dicobakan kepada sepuluh atau duapuluh orang siswa yang dapat mewakili popupasi target

f. Evaluasi lapangan

Evaluasi lapangan merupakan tahap akhir dari evaluasi formatif yang perlu dilakukan. Media ini dicobakan kepada 30 orang siswa dengan berbagai karakteristik.